Naik Bus Mas Sugeng Bisa Standing!!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Salam sejahtera dan sehat semuanya. Semoga dalam perlindungan Allah SWT.

Dua artikel sebelumnya saya membahas mengenai sosial, politik dan ekonomi. Hmm...cukup serius sekali pembahasannya ya! Tapi jujur saya orangnya tidak suka terlalu serius, malah justru saya orang yang suka bercanda. Kali ini bahasannya yang have fun saja ya, karena otak sudah mengkerut memikirkan yang serius-serius tentang problem-problem kehidupan yang tidak akan habisnya untuk dibahas. Tapi untuk membuat bahasan yang menyenangkan lebih sulit daripada bahasan-bahasan mengkritik, hmm....kok bisa ya? Ya karena kita lebih bisa mengkritik atau memberikan komentar daripada mengeksekusi sendiri. Tapi kedepannya mungkin saya akan mencoba membuat artikelnya lebih have fun walaupun cukup sulit.

Pembahasan yang menyenangkan ya liburan, karena lebih mudah dibahas. Kenapa? Karena disetiap liburan pasti ada cerita yang berkesan untuk dibagikan, entah pengalaman itu menyenangkan maupun tidak pasti itu membekas bukan? Tanpa orang lain ingin tahu kita pasti ingin bercerita mengenai pengalaman itu, bahkan orang yang kita ajak liburan dan tahu ceritanya sekalipun kita cerita kepada orang tersebut berkali-kali pula. Pasti semuanya seperti itu bukan? Tanpa disadari, saya juga demikian.

Banyak pengalaman disetiap weekend saya yang tak terlupakan, seperti waktu liburan ke Telaga Sarangan, Magetan. Dari awal berangkat naik bus dari Terminal Surabaya ke terminal Maospati berangkat malam naik bus Mas Sugeng (Sugeng Rahayu). Pasti sebagian orang pernah naik bus PO ini, dan tahu betapa cepatnya bus yang satu ini. Bahkan saya menganggap sedang naik roller coster, karena saking cepatnya itu bus, kayak tidak punya rem, tak peduli jalanan rusak macam apa pokoknya hajar saja. Bodo amat ada jalanan berlubang dalam 3 meter, polisi tidur tinggi 5 meter, lampu merah lihat bus itu langsung jadi hijau.


Pernah gitu ke Magetan naik bus itu dan saya duduk, dibawah saya itu pas ban busnya. Jadi saya duduk diatas bannya, jadi setiap bus itu jalan kerasa banget, mana shockbreaker busnya keras banget lagi, ditambah kursinya keras, penumpang banyak. Itu malam hari sekitar jam 10, lewat jalan konvensioal tidak lewat jalan tol karena yang saya naiki bus ekonomi. Tahu sendiri jalan provinsi di Jawa terutama di Jawa Timur seperti apa, bergelombong, pecah-pecah, sariawan, tenggorokan kering, udah kayak orang panas dalam. Dan buset naik bus Mas Sugeng malam hari itu adrenalin kita makin terpacu 100 kali lipat, bayangin dijalan didalam bus itu saya dalam keadaan deg-degan, ngak bisa tidur.

Saya ingat betul bahkan saking tidak pedulinya dengan keadaan jalan, waktu melewati perlintasan kereta api yang lumayan tinggi, itu bus gas aja tidak peduli. Itu saya merasakan betul saat melewati itu bannya tidak nyentuh aspal jalan, jadi udah kayak terbang itu bus. Seumur-umur saya tidak pernah melihat kendaraan lain standing kecuali sepeda motor, ya karena ringankan jadi wajar bisa dibuat standing kalau motor. Tapi ini bus lhoo...bus....tahu kan bus segede apa, itu bus angkut penumpang lho ya bukan mau debus.

Maksud saya itu bus angkut penumpang banyak, ada anak bayi juga didalamnya waktu itu. Bayinya nangis sepanjang jalan, rewel minta makan, minta minum, minta motor, minta videonya awkarin. Sepanjang jalan itu saya istigfar terus, minta perlindungan sama Allah, jadi dari sebelum masuk bus itu dosa saya banyak, sampai tujuan mungkin dosa saya hilang, udah ngak punya dosa saya. Naik dari Terminal Purabaya ke Terminal Maospati yang tadinya ditempuh dalam waktu 4 jam sampai 5 jam lewat jalan konvensional, ini cuma 2 jam, kebanyang gimana cepatnya tuh. Sampai tujuan masuk angin saya, serius.

Dan sejak hari itu untuk terakhir kalinya saya tidak mau naik bus Mas Sugeng maupun PO dari Sumber Group lainnya. Saya mending naik bus lambat tapi pasti sampai pelaminan, karena saya juga masih ingin menikmati makan sate. Ngomongin sate, siapa sih yang gak tahu makanan yang satu, setiap daerah masing-masing punya nama dan ciri khasnya. Mulai dari sate madura, sate klatak, sate maranggi, sate padang. Ada juga sate yang bikin sedih, sate...lah melihat mantan nikah, garing ya.....wkwkwk. Untuk orang Indonesia sate juga biasa jadi menu utama dalam acara aqiqah. Dan untuk urusan masak aqiqah, percayakan ke AQIQAH NURUL HAYAT saja.

Mengapa harus aqiqah di AQIQAH NURUL HAYAT? Karena AQIQAH NURUL HAYAT adalah aqiqah pertama yang memiliki sertifikat dari MUI, yang pasti halal dan sesuai syariah aqiqah. Tak heran jika AQIQAH NURUL HAYAT menjadi langganan para arti Tanah Air. Selain enak, menunya lengkap, pelayanan yang profesional, harganya pun sangat terjangkau. Aqiqah Nurul Hayat semakin mudah dipesan, karena AQIQAH NURUL HAYAT hadir di 65 Kota besar di Indonesia. Jadi tunggu apalagi, aqiqah jangan ditunda lagi, segera tunaikan aqiqah anda bersama AQIQAH NURUL HAYAT.

Untuk masyarakat Purwakarta yang ingin melaksanakan aqiqah bersama AQIQAH NURUL HAYAT, bisa langsung kunjungi cabang kami yang ada di Purwakata, tepatnya di Jalan RE. MARTADINATA Gg. Rusa I No. 9 Nagri Tengah, Purwakarta Telp./WA. 082213459900 website: https://aqiqahnurulhayat.com/harga-aqiqah-purwakarta.

Info dan pemesanan bisa cek di:
Website: aqiqahnurulhayat.com
Official WA: https://klikwa.com/aqiqahnurulhayat

Oh ya! Mampir juga ke website baru mimin di hargaaqiqahpurwakarta.blogspot.com yang membahas hal-hal menarik seputar AQIQAH NURUL HAYAT.

Terima kasih untuk hari ini. Jangan lupa bersyukur.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Komentar